Rela Cuci Kaki Guru Demi Lulus Ujian Nasional


TRIBUNNEWS.COM, SURYA - Ujian Nasional rupanya memang menjadi sesuatu menakutkan untuk sebagian pelajar. Demi menghadapi ujian tersebut, sejumlah persiapan, baik secara mental ataupun spiritual dilakukan.

Seperti dilakukan para pelajar Madrasah Aliyah (MA) Ash-Shomadiyah Tuban, Khamis (14/4/2011) pagi. Satu persatu pelajar MA yang terletak di Jl KH Agus Salim, Kota Tuban tersebut mengikuti ‘ritual’ penghormatan dengan cara membasuh kaki guru menggunakan air dari sebuah kolam kecil yang telah disediakan.

Sebelumnya, acara diawali dengan upacara di halaman sekolah. Para guru pun memberi semangat kepada spelajar dalam menghadapi Unas. Selanjutnya, barulah ‘ritual’ itu dimulakan.

Satu demi satu kaki para guru itu dicuci bersih dengan air oleh pelajarnya. Demikian khidmat acara itu belangsung. Para pelajar terlihat sangat tulus membasuh kaki para pendidik yang telah mengajar mereka selama ini.

Suasana menjadi haru. Beberapa guru yang kakinya dibasuh ikut menitiskan air mata. “Semoga kamu boleh menjalani Unas ini dengan baik dan sukses, ya nak. Semoga kalian menjadi orang yang sukses semuanya,” ujar seorang guru ketika memeluk murid yang baru saja membasuh kakinya.

Bukan hanya guru yang terbawa dalam suasana ini. Sejumlah pelajar pun ikut menangis, terharu dengan apa yang mereka lakukan. “Saya terharu, sampai tidak kuat menahan tangis,” kata Siti Yunita, salah seorang pelajar.

Mereka mengaku, sedar selama ini banyak melakukan kesalahan kepada guru. Sehingga menjelang akhir masa studi, belum pernah menyampaikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah membimbingnya selama ini.

Ketua MA As-Shomadiyah, Riza Habibi berkata, kegiatan mencuci kaki guru itu merupakan bentuk simbol dan penghormatan dari para pelajar kepada gurunya. “Selain sebagai bentuk penghormatan, ini juga kegiatan pelajar untuk mohon doa restu kepada para guru menjelang pelaksanaan ujian,” kata Riza.

Setelah menjalani ritual tersebut, para pelajar kemudian melanjutkan acara dengan menggelar deklarasi ‘Unas Jujur’. Mereka berjanji akan melakukan Unas dengan sejujur-jujurnya tanpa ada yang meniru atau bahkan menggunakan soalan bocor.

Tak hanya itu, setelah doa bersama dan berikrar ‘Unas Jujur’, para pelajar dan gurupun menandatangani  deklarasi ‘Unas Jujur’ yang telah disediakan pihak sekolah. Bahkan, Wakapolres Tuban Kompol Yandri, perwakilan dari Dinas Pendidikan beserta para guru juga ikut tanda tangan.

“Kami sangat mendukung aksi deklarasi ‘Unas Jujur’ seperti ini. Sebab, yang diharapkan pemerintah mahupun semua pihak adalah ujian yang dilakukan dengan jujur sehingga hasilnya benar-benar sesuai dengan kemampuan siswa. Kami berharap, tidak akan ada lagi bocoran-bocoran soal sebagaimana yang pernah terjadi pada ujian-ujian lalu,” ujar Endang Tri Media, perwakilan dari Dinas Pendidikan Tuban.sumber

0 comments:

Post a Comment

 
Design by BeritaHangat™ | Bloggerized by BeritaHangat™ - Premium Blogger Themes | BeritaHangat™ Hot Story